Lima puluh tahun sudah berlalu sejak Sean Conery memperkenalkan line ikonik "My name is Bond, James Bond" di layar lebar dan sekarang franchise sang agen rahasia 007 sudah sampai pada nomor 23. Setelah di-reboot lewat Casino Royale pada 2006 lalu, sosok James Bond memang sudah mengalami banyak perubahan. Tidak ada lagi Bond yang flamboyan seperti versi Brosnan, karena Bond versi Craig jauh lebih kasar dan lebih brutal. Dari segi fisik juga Craig berbeda dibanding para pendahulunya dimana ia menjadi Bond pertama yang berambut pirang. Tapi segala keraguan tersebut dibantahkan lewat Casino Royale yang mampu tampil luar biasa. Sekali lagi sutradara Martin Campbell berhasil menghidupkan franchise Bond yang sempat nyaris mati seperti yang pernah ia lakukan lewat GoldenEye bersama Pierce Brosnan dulu. Setelah sempat mengalami penurunan kualitas dalam Quantum of Solace kali ini bertepatan dengan perayaan 50 tahun rilisnya Dr. No (film pertama James Bond), Daniel Craig kembali memerankan sosok sang agen rahasia meskipun produksi film ke-23 ini sempat mengalami hambatan disaat MGM mengalami kebangkrutan dan membuat Skyfall baru bisa rilis empat tahun setelah film sebelumnya (biasanya film Bond rilis tiap dua tahun sekali).
Skyfall punya jajaran pemain dan sutradara yang kuat. Untuk kursi
sutradara ada Sam Mendes yang sebenarnya lebih terkenal lewat
drama-drama depresif macam American Beauty atau Revolutionary Road.
Tapi semenjak pemilihan Daniel Craig sebagai Bond yang ternyata tepat
meski sempat diragukan saya sama sekali tidak meragukan pemilihan Sam
Mendes, karena pasti ada alasan tertentu dibalik keputusan tersebut.
Sementara itu untuk sosok villain ada Javier Bardem yang akan
menjadi lawan dari Craig. Untuk Bond Girl ada dua aktris yang bermain
yaitu Berenice Marlohe dan Naomie Harris. Selain itu ada juga Ralph
Fiennes dan tentu saja Judi Dench yang kembali melanjutkan perannya
sebagai M. Skyfall dibuka dengan sebuah adegan dimana Bond dan
rekannya, Eve (Naomie Harris) sedang menjalankan misi di Turki untuk
mendapatkan sebuah hard drive yang berisi data tentang agen-agen
yang tengah melakukan misi penyamaran. Disaat sedang bertarung dengan
lawannya, secara tidak sengaja Bond justru terkena tembakan yang
dilepaskan oleh Eve. Bond yang terjatuh ke sungai dinyatakan hilang dan
dianggap telah tewas. Menghilang beberapa lama, akhirnya Bond kembali
disaat dia mendengar kabar bahwa kantor MI6 mendapat serangan bom yang
menewaskan beberapa agen, dan mengancam nyawa M.
Setelah adegan action sequence pembuka yang cukup menegangkan, Skyfall dilanjutkan dengan sebuah opening yang sangat keren dimana kita akan disuguhi berbagai adegan dengan sentuhan animasi keren dan diiringi oleh lagu Skyfall
yang dinyanyikan oleh Adele. Rangkaian visual kelam nan keren makin
terasa menghipnotis berkat lantunan suara Adele pada akhirnya menjadikan
pembukaan ini begitu luar biasa layaknya film-film David Fincher.
Adegan "kematian" Bond yang disusul oleh opening yang begitu terasa gelap tersebut nampaknya jadi sebuah pertanda bahwa Skyfall akan jauh lebih kelam daripada film-film Bond sebelumnya bahkan Casino Royale sekalipun. Pada akhirnya memang hal tersebut terbukti, dimana pemilihan Sam Mendes sebagai sutradara memang ada maksudnya. Skyfall bukan hanya sebuah film Bond biasa. Ini adalah sebuah penghormatan bagi sejarah panjang franchise 007
dan sebuah eksplorasi lebih jauh dalam dunia yang telah terbangung
selama 50 tahun tersebut. Sam Mendes berhasil menciptakan sebuah suasana
yang gelap, lebih intim namun tidak pernah kehilangan sentuhan-sentuhan
khas film Bond karena notabene Skyfall juga menjadi penghormatan terhadap film-film sebelumnya.
Tapi pada dasarnya ini adalah film Bond yang tentunya tidak terlepas
dari adegan aksi. Mau sebagus apapun eksplorasi karakternya kalau adegan
aksinya melempem maka filmnya jadi mengecewakan. Tapi ternyata Sam
Mendes tidak hanya berhasil dalam meramu porsi drama dalam film ini,
karena berbagai adegan aksi yang ada mampu tampil spektakuler dan juga
menegangkan. Lihat saja mulai dari adegan diawal, kejar-kejaran Bond dan
Silva yang berujung spektakuler saat sebuah kereta terjatuh dan nyaris
menimpa Bond sampai tentunya adegan klimaksnya yang tidak hanya seru,
menegangkan namun juga begitu kelam dan personal tersebut. Pengemasan
klimaksnya adalah salah satu klimaks terbaik dalam film Bond, dimana hal
tersebut tidak terlepas dari lokasi tempat klimaks tersebut berada. Sam
Mendes mampu meramu bagaimana supaya adegan aksinya mampu terasa
mengena bagi penonton. Mungkin porsinya tidak begitu banyak dan ada
dibawah Quantum of Solace dari segi kuantitas, namun dari segi kualitas adegan aksi di Skyfall
tidaklah terasa kosong dan asal seru. Tentu saja itu semua masih
dibalut dengan gambar-gambar indah mulai dari pemandangan Turki sampai
Skotlandia di akhir film yang makin menambah suasana dingin dan gelap.
Skyfall bukan hanya sebuah installment bagus dari James
Bond, tapi juga penuh dengan penghormatan dan momen klasik. Sebut saja
penggunaan mobil Aston Martin DB5 yang dulu muncul di Goldfinger (1964) hingga referensi vodka-martini yang seperti biasa muncul hanya saja sekarang dengan line
yang beda dari Bond. Beberapa tokoh ikonik yang sempat menghilang dalam
dua film terakhir juga dimunculkan, seperti sosok Q yang kali ini
menjadi lebih muda dan dimainkan oleh Ben Whishaw sampai Miss Moneypenny
yang harus diakui kemunculannya cukup mengejutkan. Dalam kemunculan
pertamanya juga sosok Q sudah melontarkan dialog yang mempunyai
referensi terhadap sosok Q di film-film sebelumnya (pulpen sebagai bom?)
Sementara itu sosok Gareth Mallory yang dimainkan Ralph Fiennes juga
meninggalkan kesan kuat dimana dia nantinya akan mempunyai peran penting
dalam kelanjutkan franchise ini. Tapi tentunya penghormatan
paling kentara diberikan pada Judi Dench sebagai M yang dengan film ini
sudah tujuh kali memerankan karakter tersebut semenjak tahun 1995 lewat GoldenEye.
Dengan waktu muncul yang jauh lebih banyak juga membuat Judi Dench
mampu memunculkan akting terbaiknya. Craig juga makin menyatu dengan
sosok Bond yang ia mainkan. Tapi tentunya screen stealer di film
ini adalah Javier Bardem. Sejak pertama kali muncul sosoknya sudah
menghipnotis. Seorang gila yang menyimpan dendam kesumat dan
melampiaskannya lewat aksi gila namun jenius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar